Simbol PS NU Pagar Nusa :
a.
Kurva segi lima merupakan simbolisasi dari Rukun
Islam dan Pancasila. Simbolisasi ini berangkat dari dasar pengertian
rukun Islam yang Nabi SAW sampaikan: “Islam
itu didirikan atas lima hal: Bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan selain
Allah dan Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat,
berhaji ke baitullah bagi yang mampu, dan puasa Ramadhan” (HR Bukhori).
b.
Tiga garis tepi yang sejajar dengan garis kurva
merupakan lambang dari tiga pola utama cara hidup warga Nahdlatul Ulama, yaitu:
Iman, Islam, Ihsan.
c.
Bintang sudut lima sebanyak sembilan buah dengan
pola melingkar di atas bola bumi dan pada bagian paling atas bintangnya tampak
lebih besar ini merupakan ekspresi dari pola kepemimpinan wali songo, dan juga
idealisasi dari suatu cita-cita yang bersifat maksimal karena selain bintang
merupakan simbol kemuliaan juga jumlah sembilan merupakan angka tertinggi. Ini
sesuai dengan mimpi Nabi Yusuf tentang bintang sebagai isyarat akan mencapai
kemuliaan. Firman Allah SWT : “Ketika
Yusuf berkata kepada ayahnya : Wahai ayahku sesungguhnya aku bemimpi melihat
sebelas bintang, matahari, dan bulan ; kulihat semuanya sujud kepadaku”. (QS.Yusuf
: 4). Bintang terbesar
mengisyaratkan adanya keharusan adanya kepemimpinan dalam Islam.
d. Gambar Cabang / Trisula terletak ditengah bola dunia bagian atas, tepat
dibawah bintang terbesar, merupakan pengakuan sejarah bahwa senjata jenis
inilah yang tertua dan lebih luas penyebarannya di bumi nusantara. Sebagai
kelompok beladiri pencak silat anggota Ikatan Pencak Silat Indonesia ( IPSI ),
Pagar Nusa memasukkan simbol tersebut supaya tidak tercerabut dari identitas
persatuan beladiri asli Indonesia. Sebagaimana kita maklumi bersama : Barang siapa memisahkan diri dari kelompoknya
akan dimakan srigala.
e.
Bola Dunia tepat di tengah merupakan ciri khas dari
organisasi underbow Nahdlatul Ulama. yang simbol utamanya berupa bumi dan tampar sebagaimana di lukiskan
oleh tangan pertamanya KH. RIDWAN ABDULLAH berdasar Istikharahnya.
f.
Pita melingkupi bumi dengan tulisan LAA GHAALIBA
ILLAA BILLAH
Yang berarti tidak ada yang mengalahkan kecuali dengan pertolongan Allah merupakan tata nilai beladiri khas Pagar Nusa. Kalimat ini pada awal pembentukannya berbunyi LAA GHAALIBA ILLALLAH kemudian oleh K.H. Sansuri Badawi dianjurkan untuk diberi tambahan BA sehingga berbunyi seperti sekarang. Hal ini sesuai dengan pola kalimat pada kalimat LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAH yang bekonotasi umum (am) bagi segala bidang kehidupan. Sedangkan secara khusus (khos) dengan mengambil i’tibar bahwa dalam Al-Quran kegiatan-kegiatan yang melibatkan beladiri secara fisik maupun non fisik banyak disebut dengan menggunakan kalimat yang berasal dari akar kata ghalaba, maka Pagar Nusa menggunakan kalimat sebagaimana tercantum dalam simbol tersebut.
Yang berarti tidak ada yang mengalahkan kecuali dengan pertolongan Allah merupakan tata nilai beladiri khas Pagar Nusa. Kalimat ini pada awal pembentukannya berbunyi LAA GHAALIBA ILLALLAH kemudian oleh K.H. Sansuri Badawi dianjurkan untuk diberi tambahan BA sehingga berbunyi seperti sekarang. Hal ini sesuai dengan pola kalimat pada kalimat LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAH yang bekonotasi umum (am) bagi segala bidang kehidupan. Sedangkan secara khusus (khos) dengan mengambil i’tibar bahwa dalam Al-Quran kegiatan-kegiatan yang melibatkan beladiri secara fisik maupun non fisik banyak disebut dengan menggunakan kalimat yang berasal dari akar kata ghalaba, maka Pagar Nusa menggunakan kalimat sebagaimana tercantum dalam simbol tersebut.
1) Firman Allah :
a) “Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat mengalahkanmu”
( QS. Ali Imron : 160 ).
b) “Orang orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui
Allah berkata : Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan
golongan yang banyak dengan izin Allah” (QS. Al-Baqarah : 249)
c) “Dan barang siapa mengambil Allah, Rasul-Nya, dan orang -orang yang
beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut ( agama ) Allah itulah
yang pasti menang”. (QS. Al-Maa-idah : 56).
g.
Warna Hijau dan putih merupakan dua warna yang
secara universal mengandung makna baik. Sebab segala yang bersih dan suci baik
secara materiil (fisik) maupun immateriil (non fisik) dapat disimbolkan dengan
warna putih. Sedangkan hal-hal yang bersifat sejuk, subur, makmur, tenang, enak
dipandang dan lain-lain yang membahagiakan selalu dapat disimbolkan dengan
warna hijau.
Warna Putih merupakan warna wajah cerah bagi
orang-orang yang memperoleh kebahagiaan di akhirat.
Warna hijau merupakan warna ahli sorga yang
merupakan tempat kebahagiaan manusia, sebagaimana digambarkan oleh Allah SWT. :
“Mereka itulah bagi mereka
surga , megalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi
dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan
sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang
indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah”. (QS.Kahfi
: 31).
Dengan demikian kombinasi warna itu merupakan
kombinasi warna yang mengidolakan pemandangan di Surga kelak.
“Mereka
memakai pakaian sutra halus yang hijau dan sutra tebal dan dipakaikan kepada
mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman
yang bersih”. ( QS Al-Insan 21).
No comments:
Post a Comment
Jika anda ingin berkomentar , berkomentarlah dengan bahasa yang sopan tidak diperkenankan dengan bahasa kasar dan jika saya ada kesalahan pada blog tolong sampaikan