Merpati Putih menggunakan tenaga dalam
asli manusia, dengan teknik olah napas. Pada orang biasa, tenaga asli
tersebut dapat dilihat dan digunakan hanya pada saat orang bersangkutan
dalam kondisi terdesak saja. Misal: melompat pagar saat anjing
mengejarnya di jalan yang buntu. Dalam keadaan kembali normal / tidak
terdesak, orang tersebut serasa tidak percaya telah melompati pagar yang
tinggi tersebut. Maka di dalam Pencak Silat ini, bagaimana menggunakan tenaga ekstra asli manusia tersebut pada saat normal, kapanpun dan dimanapun.
Secara normal sel dalam tubuh manusia menghasilkan zat yang bernama Adenosine Triphospate
(A.T.P) yang merupakan cadangan energi dalam tubuh. Maka dengan bantuan
teknik olah napas, tenaga tersembunyi manusia itu dapat di latih untuk
diperoleh dan dikumpulkan di dalam tubuh. Ada banyak teknik olah napas
di dalam Pencak Silat ini diantaranya Pernapasan Pembinaan dan Pernapasan Pengolahan. Juga Ada beberapa Teknik jurus (disebut dengan rangkaian gerak) diantaranya adalah Rangkaian Gerak Praktis (RGP), Rangkaian Gerakan Terikat (RGT) dan Rangkaian Gerakan Bebas (RGB).
Hasil olah gerak dan olah napas ini kemudian dapat diolah menjadi tenaga 'getaran'.
Urutan pemahaman gerakan pada Merpati Putih adalah: Gerak Dasar --> Gerak Pengarahan --> Gerak Naluri (plus getaran).
Selain dari Diri Sendiri (energi badan), pengambilan energi getaran di Pencak Silat Merpati Putih ini dapat pula diambil dari alam seperti dari Bumi (energi tanah juga pohon yang berusia amat tua), atau bahkan energi dari Angkasa (energi bintang, matahari ataupun bulan).
Beberapa tahun belakangan, ilmu tenaga dalam Merpati Putih yang
mengandung energi dan getaran ini telah diselidiki lebih jauh secara ilmu pengetahuan dan dikembangkan juga untuk pengobatan serta untuk kepentingan orang tuna netra, agar mereka bisa membaca, membedakan dan mengenali warna serta dapat mempermudah segala aktivitas lainnya sehari-hari.
Pola latihan Merpati Putih sudah diteliti oleh ilmuwan sejak mulainya
Operasi Seta I (1972) bersama dengan para Taruna Militer dengan hasil
bahwa metode latihan Merpati Putih menghasilkan pola yang hampir sama
dengan aerobik plus ditambah munculnya tenaga tambahan. Secara aktif
diteliti efeknya pada tubuh manusia oleh para dokter-dokter spesialis di
Yayasan Jantung Sehat. Getaran juga diujicobakan pada Badan Tenaga Atom
Nasional (BATAN) untuk mendeteksi radiasi nuklir. Hasilnya, getaran
Merpati Putih dapat lebih cepat digunakan untuk mendeteksi radiasi
nuklir dibanding alat yang digunakan oleh BATAN. Pada Markas Polisi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Mapolda MetroJaya) getaran Merpati Putih
diujicobakan untuk mendeteksi narkoba yang disembunyikan pada mobil,
kantong perorangan, lemari, dan banyak tempat. Hasilnya, pesilat
berhasil menunjukkan dengan sempurna lokasi penyimpanan narkoba
tersebut. Belum lama ini (2009), bekerja sama dengan Pemerintah Propinsi
DKI Jakarta, getaran Merpati Putih digunakan untuk mendeteksi kerusakan
Daerah Aliran Sungai (DAS) di sepanjang Ciliwung. Tahun 2010 sedang
diupayakan kerjasama dengan Palang Merah Internasional untuk masuk di
dalam tim bantuan pencarian korban bencana alam.
Hingga kini terus dikembangkan untuk masuk pada aspek-aspek kemanusiaan lainnya.
No comments:
Post a Comment
Jika anda ingin berkomentar , berkomentarlah dengan bahasa yang sopan tidak diperkenankan dengan bahasa kasar dan jika saya ada kesalahan pada blog tolong sampaikan