Patalekan Cimande dijelaskan sedemikian rupa dan diulang-ulang kepada
calon murid hingga murid benar-benar memahaminya dan mematuhinya dengan
dipegang tangannya oleh guru sebagai tanda kesanggupan .
Berikutnya guru membacakan do'a tawasul dan meneteskan air bercampur daun
sirih ke mata sang murid (dipeureh) tradisi ini disebut upacara keceran
untuk menajamkan pandangan mata.
Pada dasarnya Cimande ini berfungsi sebagai media siar agama Islam oleh
karena itu ketaatan kepada Allah dan Rasulnya dengan menjalankan segala
perintahnya dan menjahui larangannya merupakan syariat yang harus ditaati
warga Cimande. Cimande merupakan pengisi dan pengekang nafsu hewani dan
sifat-sifat lain yang dapat merugikan semua pihak. Hal ini Cimande bukan
bertujuan untuk menguasai dan berkuasa atas diri manusia lainnya. Pada
hakekatnya Talek Cimande adalah roh dari pencaknya, tampa Talek Cimande,
pencak Cimande ibarat mayat yang menebarkan bau busuk yang menyesakkan.
No comments:
Post a Comment
Jika anda ingin berkomentar , berkomentarlah dengan bahasa yang sopan tidak diperkenankan dengan bahasa kasar dan jika saya ada kesalahan pada blog tolong sampaikan